Sabtu, 26 November 2011

Persamaan HAK dan Persamaan derajat didalam masyarakat Indonesia

       1.   Persamaan hak
         Setiap manusia dimuka bumi ini memiliki hak yang sama yang telah di anugrahkan tuhan yang maha esa, hal ini tidak bisa dipungkiri. Kita sama dimata tuhan, namun hal ini jarang terjadi pada era sekarang. Hak asasi tidak lagi diperhatikan, yang kuat akan menindas yang lemah. Padahal kedamaian didunia akan terjadi apabila setiap manusia memperhatikan atas persamaan hak manusia tersebut.
     Untuk kepentingan pribadi ia rela menjatuhkan sesama manusia demi keinginannya tercapai, contohnya hak atas hukum, hak atas gender, hak atas mencari nafkah dan sebagainya.
        Indahnya jika yang kaya membantu simiskin, yang kuat membantu yang lemah, sehingga terjadilah kedamaian, dan tenggang rasa.
       Jika kita lihat pada saat ini, seorang miskin yang ingin berobat kerumah sakit. Dibandingkanb dengan seorang kaya yang sedang berobat. Pastinya pelayanan yang diberikan sangat berbeda. Ini dikarenakan sikaya memiliki financial yang lebih baik dari simiskin.Simiskin bias-bisa tidak dilayani. Ini merupakan berbedaan hak yang sangat jelas dalam kehidupan sekarang
2.  Persamaan derajat
        Persamaan harkat atau derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain. harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban asasi manusia. martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan kedudukanmanusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban asasi. 
        Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun lingkungan pergaulan masyarakat. Manusia dikaruniai potensi berfikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai makhluk pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial). Manusia akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya didalam masyarakat.

Sabtu, 19 November 2011

Planing Hidup ku


Waktu aku masi kecil banyak sekali planing-planing yang aku aku buat, semua itu aku buat untuk memotivasi diriku untuk giat belajar dan mengejar cita-cita ku. Banyak hal yang ingin aku capai seperti masuk SMP dan SMA favorit, masuk di Universitas terbaik, menjadi dokter, menjadi polwan. Walaupun semua tidak terwujud seperti yang aku ingin kan tapi aku cukup senang bisa di terima Universitas Gunadarma.
Planing aku saat ini :
  1. aku ingin melanjutkan pendidikan aku sampai S3
  2. Di umur ku yang masi muda aku ingin kerja di Bank menjadi wanita karir :)
  3. aku ingin punya mobil, rumah, keliling Indonesia dari hasil kerja aku
  4. aku ingin ngebahagiain orang tua ku (amin)
  5. naikin haji orang tua ku
  6. terakhir di umur aku yang ke 27 ingin menikah dengan seseorang yang mapan dan dapat menjadi imam yang baik untuk ku di dunia dan di akhirat.
Semua planing ini sengaja aku buat agar saya makin termotivasi untuk menjadi yang lebih baik. Semoga Allah swt merestui semua planing-planing yang aku bikin Amin :)

Rabu, 16 November 2011

Mengenal Arti Kesetiaan Sesungguhnya (Resensi Film HACHIKO)


 

Kisah ini diambil dari kisah nyata seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Odate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachiko terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo. Kesetiaan tak hanya bisa didapatkan dari manusia. Namun kesetiaan juga bisa dari Hachiko, seekor anjing. Justru Hachiko memberi arti kesetiaan sesungguhnya. Tidak hanya sebatas binatang peliaraan tetapi haciko benar-benar menunjukan kesetiannya Mr. Parker.
Kisah ini kembali diceritakan oleh Lasse Hallstrom, dengan alur yang sedikit berbeda, namun tetap pada inti yang sama. Berkisah tentang Hachi, seekor anjing yang ditemui seorang professor, Mr. Parker Wilson (Richard Gere) disebuah stasiun kereta. Tak tega melihat Hachi sendirian di stasiun, Parker memutuskan untuk membawanya pulang. Anjing yang tidak bertuan itu berasal Jepang ini diberi nama Hachiko karena terdapat kalung yang bersimbol bahasa Jepang.
Saat Hachiko dibawa pulang ke rumah, terjadi pertentangan antara Parker dan istrinya yang menolak Parker memelihara anjing. Namun pendirian istri Parker berubah ketika melihat kedekatan Parker dan Hachiko bermain.
Setelah Hachi tumbuh besar, setiap harinya Hachi selalu mengantarkan Parker berangkat ke kantor, sampai di depan stasiun kereta. Dan kembali menunggu Parker pulang, tepat setiap jam 5, didepan jam besar yang berada didepan stasiun. Kebiasaan itu selalu Hachi lakukan sehingga dikenal orang-orang disekitar stasiun, Hachi menjadi sangat terkenal dan disayangi oleh mereka.
Namun suatu hari Hachi bersikap aneh, Hachi yang tidak pernah mau bermain lempar bola dengan Parker, tiba-tiba mengajak Parker untuk melakukannya, semua hal itu meninggalkan kesan tersendiri bagi Parker. Ternyata hari itu adalah HARI TERAKHIR Hachi bertemu Parker. Parker meninggal dunia ketika ia sedang mengajar. Setelah kepergian Parker, Cate (Joan Allen) istri Parker memutuskan untuk tinggal bersama anaknya Andy (Sarah Roemer) dan meninggalkan rumah yang biasa Parker, Cate, dan Hachi tempati.
Kepindahan tersebut rupanya tidak merubah kebiasaan Hachi yang selalu menunggu Parker pulang di depan stasiun. Berkali-kali Hachi berusaha kabur dari rumah Andy, hanya untuk menunggu Parker pulang, yang sebenarnya tidak akan pernah pulang kembali. Sembilan tahun sudah meninggalnya Parker, istri Parker yang sudah pindah dan tengah mengunjungi kuburan Parker terkejut karena bertemu Hachiko yang selalu setia datang ke stasiun untuk menanti majikannya. Sampai Hachi menutup mata pun ia masi setia menunggu majikkannya di stasiun.


Pemain:
Richard Gere, Joan Allen
Sarah Roemer, Erick Avari, Jason Alexander
Sutradara: Lasse Hallstrom
Penulis:
Stephen P. Lindsay
Produser:
 Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi:
 Inferno Productio

Rabu, 26 Oktober 2011

hubungan antara masalah penduduk dan perkembangan kebudayaan

Dalam masalah ini kita harus mengetahui apa itu penduduk ? dan apa itu kebudayaan ?
Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Pengertian Kebudayaan 
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Penduduk dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada kebudayaan apabila tidak ada penduduk. 

A. Permasalahan yang terjadi pada penduduk :

I. Jumlah pertumbuhan penduduk
    Jumlah pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.
  • Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.  
  • Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. 
II.  Tingkat kelahiran (fertilitas)
    Tingkat kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.

III. Tingkat kematian (mortalitas) 
   Tingkat kematian ( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.

 B. Perkembangan budaya
     Pekembangan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perkembangan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu.,terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
     contoh-contoh perkembangan budaya :
  • KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
  • KEBUDAYAAN BARAT
  • KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN 
 Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan terjadi karena suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, akan membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan .



sumber :
http://marduta.com/rangkuman-materi-ips-kelas-8/permasalahan-kependudukan-di-indonesia-bagian-pertama
http://markusnugroho.wordpress.com/2009/12/21/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/