Sabtu, 17 November 2012

SUKU MELAYU KALIMANTAN BARAT

Suku melayu adalah nama yang menunjuk pada suatu kelompok yang ciri utamanya adalah penuturan bahasa Melayu. Suku Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15% dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. kali ini saya ingin membahas bahasa melayu yang ada di Kalimantan barat.\

asal mula bahasa melayu
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad
ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
Suku Melayu modern merupakan keturunan orang Melayu kuno dari Kerajaan Malayu. Suku Melayu mendiami beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan Barat. Suku Melayu juga terdapat di Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand dan Afrika Selatan. Melayu Cape Town di Afrika Selatan merupakan keturunan suku Melayu dan sejumlah suku lainnya yang berasal dari Nusantara seperti Makassar, Banten dan Ternate.
Di Kalimantan yang merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu Pontianak (muncul tahun 1771) yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau. Tetapi dalam arti luas, rumpun Melayu mencakup beberapa suku beragama Islam seperti Senganan/Haloq (Dayak masuk Islam), suku Sambas, suku Kedayan (suku Brunei), suku Banjar, suku Kutai dan suku Berau.
Suku Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dengan suku Melayu di Malaysia dan Brunai Darussalam. Tidak mengherankan jika pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunai Darussalam yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi dan mengunjungi makan nenek atau datok mereka. Bahasa Melayu di Kalimantan Barat pada umumnya memiliki persamaan dengan bahasa Melayu di Brunai Darussalam dan Malaysia sehingga bahasa bukan menjadi penghalang untuk komunikasi diantara mereka. Menurut Benrd untuk membuktikan hipotesis bahwa Kalimantan sebagai tanah asal usul bahasa Melayu dapat dilihat dengan 3 (tiga) varian pelacak. Pertama adalah dengan melihat dialek pemakaian bahasa, Kedua dengan mengamati keberlangsungan dari unsur bahasa purba yang masih dipertahankan dan Ketiga adalah melihat adanya unsur keanekaragaman (highest order of diversity), bahwa tanah asal usul suatu keluarga terletak pada daerah yang logat bahasanya paling beraneka.
asal usul bahasa Melayu dan mungkin juga cikal bakal orang Melayu, menjadi sangat berguna untuk kajian pelbagai disiplin ilmu. Tetapi menjadi penting sekarang adalah bahwa pemakaian bahasa Melayu seharusnya menjadi identitas yang semakin mengekalkan diantara penggunanya, tidak hanya pada lembaga pendidikan, tetapi juga lembaga masayarakat. Bahasa Melayu yang dimaksudkan dalam tulisan itu tentu saja adalah bahasa Melayu yang kini diajarkan di sekolah dan menjadi bahasa pengantar sehari-hari yaitu bahasa Indonesia yang sebenarnya ruh dan jiwanya berasal dari bahasa Melayu


1 komentar: